tag:blogger.com,1999:blog-46566785550258818612024-03-05T11:19:47.050-08:00Doktrin dan LINtasbeBasAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15190966792748612077noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-4656678555025881861.post-55445136595542622472013-02-21T08:29:00.001-08:002013-02-27T09:33:21.406-08:00Mungkin...suatu hal yang baru dalam pewartaan di Keuskupan Agung Pontianak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Evangelisasi baru melalui karya musik daerah merupakan sebuah metode pewartaan
baru di Keuskupan Agung Pontianak. Sebagai sesuatu yang baru tentunya metode
ini sudah pastinya akan menuai berbagai tanggapan baik posisif maupun negatif
dari berbagai pihak. Namun sebagai seorang calon katekis profesional, tanggapan
berupa kritik dan saran sudah pastinya akan semakin memperkaya dan
mengembangkan diri agar lebih mengoptimalkan sebuah karya dan pelayanan. Dalam
tulisan ini, kaum muda sebagai fokus utama sekaligus sebagai subyek dalam
keseluruhan proses. Dikatakan sebagai subyek karena kaum muda itulah yang
diharapkan menjadi penggerak utama dalam mengembangkan iman umat melalui karya
musik daerah yang sudah tidak asing lagi terdengar di telingan umat. Namun
terlepas dari itu, penulis juga sangat mengharapkan dukungan berupa materil dan
spirituil dari pimpinan dan dewan Gereja setempat. Oleh karena itu, pada bagian
Penutup ini penulis akan memberikan saran atau usulan kepada pihak-pihak
terkait untuk semakin memperjelas isi tulisan ini dan sebelumnya membuat
kesimpulan keseluruhan.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Setiap daerah
memang kaya akan karya seninya. Secara khusus tulisan ini telah membahas
mengenai karya seni (musik) dan budaya yang ada di Kalimantan Barat. Peran
serta setiap komunitas seni sangat mendukung berkembangnya bakat dan minat tiap
pribadi yang ada di Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat. Kaum muda di
Keuskupan Agung Pontianak adalah fokus dalam tulisan ini. Fakta-kakta yang
membuktikan peran serta mereka dalam melestarikan budaya setempat terlihat
dengan diselenggarakannya Gawai Dayak di Yogyakarta setiap satu tahun sekali,
menjadi anggota komunitas sanggar seni, dan dalam seminar-seminar budaya.
Terlebih dalam bidang seni musik. Pihak Gereja pun memberi dukungan (walau
masih bersifat personal/ individu) dengan menyediakan diri sebagai motivator
dan penggerak kaum muda yang berbakat dalam bidang musik. Namun usaha lokakarya
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta dalam mengangkat musik daerah dalam Gereja juga
memiliki peran yang amat penting dalam sebuah musik inkulturasi. Penulis
melihat peluang yang sangat bagus untuk sebuah evangelisasi baru melalui karya
musik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis berharap iman umat di
Keuskupan Agung Pontianak semakin berkembang dengan pewartaan melalui musik
yang tidak asing di telinga mereka.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Ciri
pewartaan yang menjadi harapan di sini ialah umat semakin berani menatap masa depannya
tanpa keraguan akan sebuah kegagalan karena yakin dan percaya bahwa Allah
(Jubata) beserta mereka. Langkah pertama yang akan penulis ambil untuk
memperkenalkan pewartaan dengan cara seperti dimulai di lingkungan atau
kring-kring dalam sebuah paroki, tentunya dengan berkoordinasi dengan
katekis-katekis yang ada.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Sebagai sebuah cara
baru dalam pewartaan, tentunya ini akan membingungkan umat. Namun penulis
yakin, tidak ada yang tidak bisa dilakukan asalkan disertai dengan usaha dan
kerja keras serta doa mohon penyelenggaran Allah karena tidak ada yang tidak
mungkin bagiNya. Evangelisasi baru melalui karya musik daerah ini sudah pasti
tidak lepas dari unsur sarana sekaligus sumber utamanya yaitu musik daerah.
Penulis telah memberikan contoh musik yang dapat digunakan sebagai sarana dan
sumber dalam pewartaan.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Dilihat
peranan musik yang begitu besar dalam kehidupan manusia, apalagi hingga menjadi
sebuah sarana sekaligus sumber bahan untuk menuju<span class="apple-converted-space"><i> </i></span><i>metanoia</i>, jelaslah sudah
bahwa musik sangat relevan dan mampu menjadi media yang sempurna dalam
mengembangkan tingkat religius seseorang atau komunitas tertentu. Oleh karena
itu tidak ada salahnya jika pengalaman dalam hidup diangkat dalam syair lagu
sehingga menjadi sebuah kesaksian hidup yang mempu menguatkan serta memberi
motivasi pada setiap orang. Kesaksian hidup sangat berarti dan memiliki nilai
seni ketika diungkapkan melalui sebuah lagu. Kesaksian hidup yang memiliki
nilai seni merupakan wujud daya kreativitas manusia yang tidak hanya memandang
dari sisi luar/ harafiahnya saja namun mencoba menggali sejauh mana sebuah
kesaksian hidup dapat terungkapkan dengan memperhatikan nilai-nilai
seni yang ada.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="line-height: 21.75pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Saran/ Usulan</span></b><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">1.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Bagi Para Katekis</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">a.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Mampu mengembangkan metode berkatekese
di tengah umat, misalnya dengan </span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">mengangkat musik asli
daerah sebagai sarana dan sumber berkatekese seperti yang dimaksud dalam
tulisan ini.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">b.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Mengembangkan inkulturasi dalam
Gereja. Mengingat inkulturasi merupakan hal penting dalam rangka menyentuh hati
umat dengan budaya mereka sendiri terutama yang berkaitan dengan bahasa dan
kebiasaan-kebiasaan tertentu yang telah terpola. Dan dalam hal ini, model
pewartaan katekis, “masuk melalui pintu mereka dan keluar melalui pintu kita”.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">c.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Pewartaan iman pada hakikatnya adalah
kesaksian iman, maka si pewarta perlu merefleksikan imannya sambil menaruh
perhatian bagaimana peserta komunikasi iman menghayati pokok iman yang mau
ditawarkan sampai akhirnya bagaimana kedua pihak berusaha mengarah dan mencapai
apa yang seharusnya. Di sini juga proses internalisasi patut mendapat perhatian
secukupnya (bdk. Komkat KWI, 1997: 20).</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">2.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Bagi Sanggar-sanggar Seni di Keuskupan
Agung Pontianak</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">a.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Memberikan peluang secara lebih luas
lagi kepada kaum muda untuk mengembangkan bakat dalam bidang seni, misalnya
dengan mengadakan festival atau lomba seni dan budaya.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">b.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Membuat dokumentasi kegiatan baik
secara tertulis, video maupun audio secara lengkap. Hal ini dianggap penting
karena dapat digunakan sebagai acuan dalam refleksi dan evaluasi untuk kegiatan
ke depan. Alasan lain, agar orang lain yang membutuhkan dokumentasi kegiatan
(seperti penulis) untuk keperluan tertentu dapat segera diberikan.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">3.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Bagi Kaum Muda di Keuskupan Agung
Pontianak</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">a.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Memiliki rasa tanggungjawab terhadap
kesenian (misalnya musik) daerah sehingga bukan hanya lagu pop yang diminati
dan diperdalam namun lagu dan musik yang daerah asli juga seharusnya yang utama
untuk dipelajari sekaligus dinikmati; misalnya dapat diperdalam/ dipelajari di
sanggar seni.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">b.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Bagi kaum muda yang berbakat di bidang
seni, dapat membuat lagu tentang kesaksian pengalaman beserta pergulatan
hidupnya dalam hubungan dengan Yang Ilahi agar pengalaman yang telah digubah
ini memberi cerminan bagi orang lain.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">c.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 13.5pt;">Kaum muda adalah “agent of change”.
Kaum muda harus berani menyadari hal ini secara positif. Sebagai pembaharu
mereka harus mampu membuat pembaharuan dan perkembangan terhadap dirinya
sendiri terlebih dahulu kemudian pembaharuan demi perubahan sosial dalam
masyarakat (bdk. Tangdilintin, 2008: 29).</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<u1:p></u1:p>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15190966792748612077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4656678555025881861.post-50049641760240740352013-02-21T08:18:00.001-08:002013-02-27T09:00:31.471-08:00Naskah Drama Singkat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><br />
LILIN KECIL</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 4.1pt 4.1pt 4.1pt 4.1pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBopsxL7fuBmakSQTPzXl_4JSHcNIAJt7J-a_Y42JTFLjQv_P3P6RepBgwI3yGaxMrXviODKKl8XI_ocBYLcK9J1WNohDznAWGFXxtn3eL539Jd_XVA-VFpOzqmQSE6t2UXxfVG90rZ5jX/s1600/lilin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBopsxL7fuBmakSQTPzXl_4JSHcNIAJt7J-a_Y42JTFLjQv_P3P6RepBgwI3yGaxMrXviODKKl8XI_ocBYLcK9J1WNohDznAWGFXxtn3eL539Jd_XVA-VFpOzqmQSE6t2UXxfVG90rZ5jX/s320/lilin.jpg" width="239" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 2.7pt 4.1pt 4.1pt 4.1pt;"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">"kau datang tanpa nama namun
engkau memberi warna"<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt; text-align: justify;"> </span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Narator</span></u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Seorang pengusaha tua,
kaya raya dan mulai sakit-sakitan akan memberikan tes sederhana pada empat
orang anaknya untuk mewarisi kekayaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Sketsa 1: pengenalan
tokoh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Pak Julio muncul
menampilkan penampilannya sebagai orang kaya yang sudah tua dan mulai
sakit-sakitan.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak pertama: seorang
yang pintar, rajin membaca (kutu buku), dengan kaca mata tebalnya.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak kedua: seorang
urak-urakan, anak punk, santai se-santai mungkin.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak ketiga: seorang
yang culun, gayanya agak bale, mudah dibohongi.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak keempat: seorang
yang cantik, patuh pada orang tua, rajin dan sopan.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">…………..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Narator</span></u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Sang ayah akan
membagikan uang pada anak-anaknya masing-masing Rp. 5.000 dan berpesan: uang itu
digunakan untuk mengisi penuh sebuah kotak besar (ruangan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Sketsa 2: pembagian uang
tes<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Pak Julio memanggil
keempat anaknya dan membagikan uang.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Sketsa 3:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak pertama mengisi
kotak dengan ranting-ranting, dan kotak tidak terisi penuh.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak kedua mengisi kotak
dengan kertas-kertas, dan kotak tidak terisi penuh.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak ketiga mengisi
kotak dengan daun-daun, dan kotak tidak terisi penuh.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Narator</span></u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Pada malam hari anak
keempat memanggil sang ayah dan memintanya untuk memperhatikan bagaimana dirinya
mengisi kotak itu hingga penuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Anak keempat memanggil
ayahnya dan ia langsung menuju kotak dan menyimpan lilin di dalamnya serta
langsung menyalakannya.</span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Narator</span></u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 13.5pt;">Hanya dengan sebatang
lilin kecil, kotak (sebuah ruangan) dapat terisi penuh dengan cahayanya. Kita
semua bisa menjadi lilin-lilin dalam hidup ini, dan kita sudah pernah menjadi
lilin itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15190966792748612077noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4656678555025881861.post-69774820106051185472013-02-21T08:13:00.000-08:002013-02-27T09:05:36.952-08:00Orang Farisi di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Terlintas di benak...</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Gereja telah merumuskan
seindah mungkin tentang arti doa, untuk menyatakan bahwa ternyata menusia itu
ternyata makhluk yang minta diperhatikan (walau sekedip saja mata Tuhan
padanya). Jika dilihat lebih dalam lagi, doa merupakan ungkapan jiwa manusia
yang merasa dirinya ada hubungan dengan Yang Kuasa (Tuhan). Doa mengakar karena
pewartaan, dan pewartaan terjadi di tengah-tengah kebudayaan masyarakat di
dalamnya.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Sekalipun itu masyarakat
(pribadi) yang "belum" mengenal agama, dia terlebih dahulu tahu
bagaimana caranya melakukan komunikasi dengan "yang maha tinggi" atau
"yang maha kuasa". Namun sayang, oleh orang-orang yang
mengatasnamakan dirinya taat dan percaya pada Tuhan, cara orang yang belum
mengenal agama ini dinilai "menyembah berhala" atau sebagian lagi
dilihat sebagai bentuk Animisme.</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: #444444; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.5pt;">Ingat, agama berkembang di
tengah-tengah kebudayaan yang telah mengakar sejak manusia mengenal dirinya
memiliki akal dan budi serta kehendak bebas. Budaya terlebih dahulu dari agama;
maka SALAH TOTAL jika ada pendapat yang menilai masyarakat lokal beraliran
animisme dan menyembah berhala. Di Indonesia banyak sekali hal ini terjadi,
misalnya: Penyegelan tempat ibadah, pembakaran tempat-tempat praktek ibadah,
serta men-cap orang yang tidak beragama sebagai animisme dan harus dimusnahkan.
hmmmmmmmmmm...... saya jadi kawatir, orang Farisi zaman Yesus ternyata ada juga
di Indonesia, dan siapa kali ini yang akan mereka salibkan?</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15190966792748612077noreply@blogger.com0