LILIN KECIL
|
"kau datang tanpa nama namun
engkau memberi warna"
|
Narator
Seorang pengusaha tua,
kaya raya dan mulai sakit-sakitan akan memberikan tes sederhana pada empat
orang anaknya untuk mewarisi kekayaannya.
Sketsa 1: pengenalan
tokoh
Pak Julio muncul
menampilkan penampilannya sebagai orang kaya yang sudah tua dan mulai
sakit-sakitan.
Anak pertama: seorang
yang pintar, rajin membaca (kutu buku), dengan kaca mata tebalnya.
Anak kedua: seorang
urak-urakan, anak punk, santai se-santai mungkin.
Anak ketiga: seorang
yang culun, gayanya agak bale, mudah dibohongi.
Anak keempat: seorang
yang cantik, patuh pada orang tua, rajin dan sopan.
…………..
Narator
Sang ayah akan
membagikan uang pada anak-anaknya masing-masing Rp. 5.000 dan berpesan: uang itu
digunakan untuk mengisi penuh sebuah kotak besar (ruangan).
Sketsa 2: pembagian uang
tes
Pak Julio memanggil
keempat anaknya dan membagikan uang.
Sketsa 3:
Anak pertama mengisi
kotak dengan ranting-ranting, dan kotak tidak terisi penuh.
Anak kedua mengisi kotak
dengan kertas-kertas, dan kotak tidak terisi penuh.
Anak ketiga mengisi
kotak dengan daun-daun, dan kotak tidak terisi penuh.
Narator
Pada malam hari anak
keempat memanggil sang ayah dan memintanya untuk memperhatikan bagaimana dirinya
mengisi kotak itu hingga penuh.
Anak keempat memanggil
ayahnya dan ia langsung menuju kotak dan menyimpan lilin di dalamnya serta
langsung menyalakannya.
Narator
Hanya dengan sebatang
lilin kecil, kotak (sebuah ruangan) dapat terisi penuh dengan cahayanya. Kita
semua bisa menjadi lilin-lilin dalam hidup ini, dan kita sudah pernah menjadi
lilin itu.
Pak post kn karangan teodart sama jovian lah pak. Aku mau baca
BalasHapus